Ekstrakurikuler sepak bola akan dioptimalkan di sekolah-sekolah sebagai upaya pembinaan sejak dini untuk menemukan bibit-bibit atlet sepak bola terbaik di Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi setelah mengikuti rapat terbatas dengan topik Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden Jakarta, Selasa.
Pendidikan khususnya di sekolah-sekolah dimaksimalkan kurikulum ekstrakulikuler khususnya terkait dengan sepak bola karena penjenjangannya pasti dimulai dari sekolah.
Menurut dia, hal ini jadi “concern” dari Presiden Jokowi sehingga Kemenpora akan menyiapkan anggaran khusus termasuk untuk pelatihan, pembinaan wasit dan pelatih, serta dan tenaga olah raga lain untuk sepak bola sejak.
Hal itu dilakukan mulai dari upaya pembinaan sejak usia dini, pembenahan infrastruktur, hingga pemenuhan pelatih berlisensi.
Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk bersama-sama melakukan pembinaan sepak bola sedini mungkin guna memunculkan bibit-bibit pemain muda yang berkualitas.
“Jangan sampai hanya berharap sepak bola kita akan maju di tingkat regional maupun dunia jika pembinaan usia dini ini dilupakan,” kata Kepala Negara.
Dalam rapat tersebut, Presiden Joko Widodo memberikan kesempatan kepada PSSI untuk menyampaikan saran dan masukan kepada pemerintah guna memperbaiki manajemen persepakbolaan nasional.
Tim redaksi: Humas Sekolah Edukratif